Selasa, 25 September 2012

horror

bagi yang punya penyakit jantung harap jangaN dilanjutkan

CAMPING ANGKER
Kali ini early bakalan nulis soal pengalaman hidup yang paling angker,,, kejadiannya tepat pada 3 Oktober 2011 dan berlangsung selama 3 hari. Begitu banyak pengalaman yang menakutkan tapi bagiku inilah yang paling, paling, amat dan sangat angker. Ok and read it is.
Percaya atau nggak ini kisah nyata
“Oke,,, jadi udah ACC nih tempatnya di Bumi Perkemahan Bulurokeng, tanggal 3 oktober 2011, dan camping berlangsung selama seminggu????” Tanya ketua HMJ. Kami semua serempak berkata yaaa,,,,, sambil tepuk tangan,, saya dan teman-teman bersuka cita, gimana tidak, camping adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu.
            Dalam pikiranku Bulurokeng adalah bumi perkemahan yang hijau dengan pepohonan yang rimbun dan udara yang segar. Sehari sebelum keberangkatan, saya dan teman-teman yang kebetulan tinggal di BTN yang sama, sibuk ngurus kiri kanan barang bawaan seperti pakaian, peralatan mandi, make up, serta snack. Saya sendiri udah menyusun daftar barang-barang bawaan di note hpku.
            Gila…. Teman-teman yang lain bahkan bawa ember katanya buat mandi. Hahaha. Orang-orang di kampus heran melihat kami berjalan di tengah-tengah kampus sambil membawa barang-barang yang demikian banyaknya,, mungkin mereka berpikir TKI darimana nih tersesat dalam kampus yang begitu luas.?
            Setelah dapat angkot ke kampus 1, hati kami terasa lega banget. “ce ilehhhh,, senior-senior memang hobbynya kayak gini, katanya ngumpul di kampus jam 09.00 , eh sekarang udah lewat, mereka pada kemana?” kataku kesal.
            Hari itu kami menunggu senior hampir 5 jam, akhirnya sekitar pukul 14.00 kami baru berangkat ke bumi perkemahan tersebut. Di tengah jalan teman-teman bersenda gurau sambil menyanyikan lagu. Saya dan Azmi duduk di depan, yang lain pada seru-seruan di belakang. Perjalanan yang memakan waktu hampir 2 jam tersebut ternyata sesampai di sana sangat mengecewakan.
            Saya dan Azmi berniat pulang. Mengapa?????? Coba Anda bayangkan, katanya bumi perkemahan tapi keadaannya,,,,,,, di sana gersang gak ada pepohonan hijau kayak yang ada dalam pikiranku, gak ada air sungai yang mengalir, gak ada udara segar yang ada hanya tempat gersang yang panas, kering dan berdebu. Bukan Cuma aku dan Azmi yang pengen pulang, bahkan semua teman-teman mau pulang. Tapi apa daya, kami hanya junior dan yang berkuasa penuh itu hanya senior trus mau gak mau kami harus ikut sama senior.
            “kering banget, kayak di gurun aja. Mana mau pipis lagi gak ada air. Mending pulang ah” kata salah seorang temanku. Semuannya mengiyakan termasuk aku.
            “oke anak-anak karena kalian semua udah makan dan shalat jadi sekarang waktunya pasang tenda” kata ketua panitia. Semuanya bergegas menuju lapangan paling ujung. Ternyata di ujung sana ada danau, danau matilah tepatnya dan di sampingnya ada kuburan. Ih gak ada kehidupan benget. Di antara semua tempat bekas aku camping, gak pernah aku temui tempat seperti ini. Persis banget ma gurun pasir.
            Semangat kawan-kawan membuat rasa jengkel terhadap tempat ini perlahan-lahan menghilang. Semuanya semangat membangun tenda sambil foto-foto.
IMG_0084.JPG
IMG_0138.JPG
Hmm… lama-lama saya jadi ngantuk. Saya minta izin ma kk ketua HMJ kak Dedi. Dia bilang iya, kamu tidur aja sambil jagain semua tas yang ada di Gazebo. Saya setuju dan langsung ke Gazebo tidur sendiri sambil jaga tas.
            Gak terasa hari sudah mulai gelap, saya terbangun dari tidur karena Tuty yang membangunkanku katanya mau pinjam sendal. Aku menatap ke arah ujung ternyata tenda udah berdiri tegak. Badan terasa panas dan gerah rasanya pengen mandi tapi gak ada air. Huft payah nih camping.
            Rasanya mau mandi tapi gak ada tempat tertutup, jadi kami membersihkan diri pake tissue basah. Hmm, hari udah magrib, setelah pada shalat semuanya mencari kesibukan masing-masing. Ada yang main gitar, masak, bercanda, gossip, foto-foto pokoknya banyak deh. Tapi ada yang kurang, uni n the gank, wisnu dan fadlian katanya gak mau nginap tapi mereka bawa makanan buat kami.
            “erly, saya mau buang air, temenin donk ke wc”, kata Azmi.
 Saya, Azmi, Anggi dan Anwar berjalan ke wc yang jaraknya lumayan jauh. Hanya berbekal lampu hp, di sana  sangat gelap dan sepi. Akhirnya kami menunggu Anwar yang paling terakhir masuk wc. Saya, Azmi dan Anggi sedang bersenda gurau sambil menyanyikan lagu westlife. Tiba-tiba Azmi berteriak ketakutan sambil menunjuk ke arah pohon. Tapi saya dan Anggi Cuma menganggap itu gurauan belaka.
“loe kira kita bakal percaya kalo itu hantu? Gak mampan.” Kata Anggi. Tapi lama-lama saya mengira itu bukan main-main tapi pasti Azmi betul-betul melihat hantu. Dia lari ke belakang hutan untung Anwar mengejarnya.
Sesampai di tenda Azmi menangis terisak-isak, saya dan Anggi minta maaf. Ternyata yang menangis itu bukan Azmi, tapi hantu telah merasukinya. Serentak kami semua kaget melihat mata Azmi yang menyeramkan saat terkena lampu senter, maklum listrik belum dipasang. Kami semua ketakutan, berkali-kali Azmi dirukyah oleh kakak senior kami yang dianggap bisa menangani hal-hal gaib. Dia tidak pernah mengamuk ataupun berteriak. Namun tak seorangpun bisa membuka genggaman tangannya. Dia Cuma terdiam dan terpaku menatap ke arah langit-langit tenda.
SUMPAH SEKARANG BULUKU MERINDING TIAP KALI MEMBAHAS SOAL INI
            Setelah Azmi dinyatakan sembuh, kami semua diperintahkan untuk tidur. Namun saya pribadi gak berhenti ketakutan dan bulu kudukku merinding trus, sampai-sampai saya gak mau tidur di ujung. Saya tidur di tengah-tengah Fifi dan Almardia. Saya selalu ketakutan dan mengintip ke arah Azmi, saya selalu takut Azmi kumat dan melompat ke arahku. Bayangan-bayangan buruk selalu menghantuiku.
            Reflex saya kaget, saat melihat Azmi lari menuju pintu belakang tenda. Saya membangunkan teman-teman yang lain. Kami semua ketakutan, saya memeluk fifi karna tidak kuat lagi membendung rasa takutku. Di tengah kepanikan kami, saya hanya bisa berbisik dalam  hati “mama, aku mau pulang”.
            Azmi berhasil ditahan oleh kakak-kakak senior. Seperti tadi, diapun tidak mengucapkan kata apa-apa. Namun kali ini dia mengamuk seakan mau lari.
            Tiba-tiba saja tatapannya yang tajam langsung ke arahku. Dan saat itu mataku dan matanya saling kontak hingga membuat jantungku berdebar kencang baru kali itu jantungku berdebar sekencang itu seakan pembuluh darahku akan pecah (sumpah, gak lebay tapi kenyataan). Kemudian rasa dingin menggorogoti seluruh tubuhku hingga ke ubun-ubun. Rasanya saya mau teriak sekencang-kencangnya tapi saya terus berzikir melawan makhluk halus itu menguasai tubuhku.
            Saya tidak memperhatikan Azmi lagi, tapi saya dengar dia tertawa dan berteriak “pulang kalian”. Perkelahian batin sangat menyiksa diriku, saya memukul tas berharap diriku kaget dan tersadar seperti biasa namun itu tak berhasil. Kudengar lantunan ayat kursi dan Allahu Akbar di telingaku. Namun apa daya aku hanyalah makhluk hina yang berdosa sehingga imanku tak cukup kuat untuk melawan makhluk halus itu.
            Mataku masih bisa melihat sekeliling, namun tubuh ini hanya bagaikan benda lain yang tak aku kenal, dia bergerak semaunya tanpa dapat kukendalikan, dia mengucapkan banyak kata dari bahasa yang tidak aku mengerti sedikitpun. Aku hanya bisa menangis dan minta tolong dalam hati, namun tak seorangpun yang bisa mendengar, aku sadar selama ini begitu banyak dosa yang telah aku perbuat. Kuingin menangis namun jasadku sama skali tak membiarkan air mataku mengalir, dia hanya berteriak dan terus mengucapkan kata-kata yang tidak aku mengerti.
            Dalam tahap ini saya tidak bisa menceritakan apa-apa karena saya kehilangan kesadaran
            Cahaya keemasan lembut terasa menghangatkan tubuhku. Aku terbangun dari tidurku, namun aku yakin semalam tubuhku tidak tertidur karena mataku perih juga betisku penuh benjolan merah. Karena aku alergi debu, pasti semalam tubuhku keluar dari tenda. Namun kulihat semua teman-teman bersikap lembut menyapaku, yang biasanya mereka senang menganiaya diriku dalam kelas. Kulihat Anggi tersenyum melihatku terbangun, “mudah-mudahan early gak sakit lagi kayak semalam yah? Kasian, aku juga takut”. Kata Anggi.
            Saya berbisik ke Anggi, “mank smalam apa yang terjadi? Trus kenapa betis saya alergi lagi, pasti semalam kena debu.
            Anggi menceritakan semuanya, saking panjangnya ceritanya sampai-sampai gak ada titik, gak ada koma. Gila juga yah tuh hantu masa dia buka-bukaan rahasiaku, rahasia keluargaku, sampai-sampai nenek buyutku yang gak saya tau asal muasalnya dia cerita semua,, ckckckckck. Tak lama kemudian kak Dedi, ketua HMJ skaligus seniorku waktu SMA yang udah aku anggap sebagai kakak sendiri datang menemuiku sambil mengatakan saya harus makan biar gak lemas.
            Takut alergiku bertambah, saya memaksa Anggi untuk menemaniku ke tempat mandi. Ternyata di sana udah banyak teman-teman. Seperti yang lain, mereka juga menyapaku dengan ramah tidak seperti biasanya kata hatiku.
            Setelah mandi, tanpa sadar saya memakai sarung dan menggulungnya ala bapak-bapak di kampung. Lama-lama saya sadar dan buru-buru memakai baju mandi bukan malah memakai sarung seperti itu. Aku bertanya dalam hati, apa yang melakukan tadi itu kemauan alam bawah sadarku sendiri atau…..?  tidak, gak ada makhluk halus dan gak ada lagi yang kesurupan. Ini camping, kita harus senang-senang. Kataku dalam hati.
            Saya dan Anggi kembali ke tenda. Tiba-tiba saya merasa ngantuk berat, saya mengajak Anggi lagi untuk menemaniku ke mesjid untuk tidur dengan harapan saya bisa terbebas dari makhluk halus dan tidur dengan nyenyak. Tapi Anggi nolak katanya hari itu jadwalnya untuk piket. Banyak teman yang bersedia menemani saya tapi kakak senior melarangku pergi kalo belum makan.
            Stelah makan saya, Esse dan Anwar berangkat ke mesjid. Saya lihat banyak teman-teman yang nongkrong di kios, mereka semua menyapaku. Sesampai di mesjid saya langsung cari colokan untuk cas hp yang udah lowbat semalaman, saya khawatir mamaku tau soal semalam. Saat hpku kunyalakan, langsung berdering panggilan masuk dari kakakku. Ternyata dia tau soal semalam. Saya menangis dan meminta kakakku menjemputku karena aku rindu dengan suasana rumah yang damai. Namun anehnya, tengah perbincanganku dengan kakakku, tiba-tiba aku mengeluarkan kata-kata yang tidak aku mengerti lagi. Diriku kembali dirasuki oleh roh itu. Setelah berbicara tanganku melempar hpku hingga semua casingnya terbongkar. Aneh, kenapa Esse dan Anwar tiba-tiba tertidur pulas dan tidak mendengar teriakan suaraku.
            Berkali-kali aku mencoba menguasai dan mengendalikan diriku sendiri namun aku tak mampu. Rasanya tubuh ini bagaikan dipinjam orang tanpa seizinku dan memakainya semaunya. Aku slalu berusaha membangunkan Esse dan Anwar dengan cara menepuk-nepuk lantai namun mereka sama skali tidak mendengarnya padahal aku dekat dari mereka. Kutenangkan batinku sambil membaca ayat kursi berkali-kali supaya aku bisa mengeluarkan suaraku, hingga akhirnya aku bisa berteriak minta tolong dan mereka terbangun. Saya menangis dan meminta pulang ke tenda karena makhluk halus itu selalu mengikutiku.
            Di tengah perjalanan berbagai hal aneh kulakukan namun itu bukan diriku lagi. Aku melewati kios tempat teman-teman nongkrong, ingin rasanya aku berteriak minta tolong kepada mereka, namun aku merasa mataku memelototi semuanya. Di pintu tenda penglihatanku gelap.

            Dalam tahap ini saya tidak bisa menceritakan apa-apa karena saya kehilangan kesadaran
            Saat aku tersadar, aku sudah berada di atas angkot bersama teman-teman dan di sana ada tanteku juga. Mereka semua menanyakan apa aku baik-baik saja. Aku minta hp tanteku dan menelpon orang tuaku, kudengar suara mereka sangat panik tapi aku meminta mereka untuk tidak khawatir karena sekarang saya sudah meninggalkan tempat angker itu.
            Sesampai di rumah tanteku saya langsung mandi, membersihkan diri dan shalat. Tapi entah mengapa saya tidak bisa betah di rumah itu, perasaanku gelisah terus rasanya mau kembali ke rumah kontrakanku saja. Aku menelpon sepupuku dan memintanya menjemputku.
            Dalam perjalanan pulang ke rumah begitu banyak hal aneh yang kualami. Bila mengingatnya rasanya tidak percaya mataku bisa menyaksikan semua itu. Aku melihat sekumpulan jin hidup berdampingan di tengah-tengah kami manusia. Ada yang menggantung di pohon, ada yang berjalan sendiri, ada yang bergerombolang, pokoknya banyak. Dan bentuk tubuhnya tidak jelas mana wajah, kaki, tangan dsb. Namun hitam dari atas ke bawah.
            Sesampai di rumah, tubuhku terasa lelah dan saya memutuskan untuk langsung tidur tanpa mempedulikan pertanyaan-pertanyaan Fitrah sepupuku.. dan seperti biasa tubuhku tak henti-hentinya dikuasai oleh makhluk halus tak berperasaan itu. Kadang aku menyadari, mendengar dan melihat apa yang diperbuat oleh makhluk itu dengan memakai tubuhku, namun diriku tak dapat berbuat apa-apa. Aku hanya bisa menangis dalam hati.
            Pagi-pagi skali saya terbangun dari tidur, ternyata di sampingku ada kakakku. Pagi itu aku agak lega karena rasanya bisa menhirup udara segar kembali. Aku bergegas keluar rumah dan duduk di teras rumah tetangga. Tapi sesuatu terjadi lagi, rasanya saya tidak sanggup membendung rasa sedih yang amat mendalam, entah apa penyebabnya. Aku menyadari menangis saat itu, dan aku melihat kakak senior lewat depan rumah sambil berkata “early jangan melamun pagi-pagi. Kok matanya merah?”. Tapi saya tidak peduli, entah kenapa.
            Cepat-cepat aku melangkah masuk ke rumah. Mencoba menghibur diri agar tidak jauh terlarut dan dikendalikan oleh jin tak bermoral itu. Aku langsung mengambil hp dan mengirim sms ke semua teman-temanku agar ke rumah dan menghiburku, soalnya aku juga kangen bercanda sama mereka. Gak lama kemudian fifi, ani, fitri dan esse datang. Saya sempat bercanda dengan mereka soalnya aneh kan fifi sama ani pake jilbab di rumah, alasannya sih karena jin yang ada dalam tubuhku benci orang gak berjilbab. Tapi lama kelamaan perasaanku tidak karuan skali rasanya mau terbang saja. Cepat-cepat saya putar ayat kursi yang ada di hpku, tapi mendengar itu saya melempar hpku sendiri. Rasanya telinga ini panas dan ketakutan skali. Tubuhku tak dapat kukendalikan lagi. Bahkan saya pernah lari keluar rumah dan pingsan di jalan, untung kata teman-teman kak dedi mengajarku dan menggendongku pulang.
            Begitu banyak yang dia lakukan dan dia katakan dengan memanfaatkan tubuhku. Sungguh jahat. Ternyata betul kata Al Quran “sesungguhnya setan-setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. Hari itu aku mengira diriku sedang sakaratul maut karena saya tidak mampu lagi menguasai diriku seperti sebelumnya, sedetikpun saya memperjuangkan nafas ini sangat berarti. Aku berdoa dalam hati berharap ampunanNya. Di sekelilingku gelap tiada seorangpun seperti sebelumnya mengelilingiku, tidak ada lagi lantunan ayat-ayat Al Quran yang kudengar, yang ada hanya segerombolan makhluk yang tidak kukenal di sekelilingku dan terus maju menyerbuku. Mereka berkata lebih baik aku ikut dengan mereka karena hidup di dunia mereka sangat indah tidak seperti dunia ini. Tidak ada jalan lain, bayangkan bagaimana stress kita saat mendengar suara gemuruh dan berada di tengah-tengah makhluk lain tak seorangpun sebangsa kita. Aku pasrah dan mengatakan iya, bawalah aku. Namun keajaiban Allah datang, tiba-tiba ada seorang kakek berkopiah hitam memegang tanganku dan saya bisa melihat kembali semua orang-orang di sekelilingku. Tapi tubuh ini masih dikendalikan oleh jin itu.
            Aku melihat orang tuaku datang bersama kakek, adik dan tanteku. Ingin rasanya aku mengangis dan berteriak minta tolong tapi tidak bisa. Aku melihat orang tuaku menangis. Dalam hati aku berkata “ya Allah  kasihan orang tuaku, tolonglah aku”. Dengan menggunakan tubuhku berkata, kalau dia menyukaiku dan ingin membawaku bersamanya. Kalau orang tuaku setuju maka saya akan meninggal tepat pukul 17.45 katanya. Kalau tidak, saya harus dibawa kembali ke Bulurokeng biar jin itu bisa kembali ke tempatnya.
Saya udah capek mengetik
            Singkat cerita, saya di bawa ke Bulurokeng. Sesampai di sana dia langsung memeluk sebuah pohon gersang dan meminta pak ustadz membantuku. Awalnya tidak bisa. Diapun malakukannya sendiri. Dengan mengucapkan kata-kata yang tidak kumengerti, diapun duduk dan membaca ayat-ayat yang tidak saya tau apa itu dalam Al Quran. Akhirnya sayapun pingsan. Saat terbangun saya sudah ada dalam gendongan ayahku. Betapa bahagianya diri ini, saya bagaikan baru mendapatkan barang berhargaku yang pernah hilang. Mamaku bilang baca surat Al Qautsar biar makhluk lain tidak kembali ke tubuhku. Saat naik ke mobil, saya meminta untuk duduk di depan bersama pak ustadz. Di tengah perjalanan pulang pak ustadz banyak bercerita gimana caranya biar gak dirasuku ma iblis, pokoknya banyak banget deh.
            Sesampai di rumah ternyata semua teman dan senior masih menungguku. Bahagianya,,,, saya kembali bercanda seperti biasa. Dan malam itu saya di bawa kembali ke kampong halaman selama seminggu. Tapi ada 1 hal yang kulupa, pacarku ternyata tidak datang menjengukku selama aku sakit. Dan lambat laun aku tau ternyata dia selingkuh. LLLL aku sedih :’( ……………..

2 komentar:

  1. ihhh horor na panda
    sampe2 tertidur ka :p
    ditunggu kunjungan balik.y
    http://coretansuka-suka12.blogspot.com/2012/08/berikan-judul-untuk-postingan-ini.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha..... saya akan bikin yang lebih horrrorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr/ biarka dag bisa ucapkan huruf R hahaha

      Hapus