Minggu, 04 Oktober 2020

Inilah Benteng Terbesar di Dunia yang ada di Kota Baubau



Buton adalah sebuah kepulauan yang terletak di Sulawesi Tenggara. Apa yg terlintas di pikiran Anda saat mendengar kata Buton? mungkin Wakatobi yg menyimpan keindahan alam bahari, mungkin juga Kota Baubau yang menyimpan banyak sejarah, atau

hutan besar di sana hingga dijuluki Buton Paru-paru dunia??? ini hanyalah sebagian kecil dari beberapa hal besar dan bersejarah di Pulau Buton.
Di Pulau Buton tepatnya di Kota Baubau terdapat sebuah benteng bersejarah Kerajaan Buton yang disebut Benteng Keraton Buton. Benteng ini dinobatkan sebagai Benteng Terbesar di Dunia. kebayang kan luasnya gimana? bahkan mengalahkan tembok besar China. Benteng Keraton Buton mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MuRI) dan Guiness Book Record pada tahun 2006 sebagai Benteng Terbesar di Dunia dengan luas sekitar 23,375 hektare.
Di dalam Benteng Keraton Buton terdapat banyak situs diaantaranya makam para Raja Buton, Mesjid Keraton, Titik Nol, Batu Popaua, Jangkar Raksasa, gua Arung Palakka dan monumen silsilah Kerajaan Buton. Benteng ini memiliki 12 pintu gerbang yang disebut Lawa dan 16 emplasemen meriam yang mereka sebut Baluara. Benteng Keraton Buton dibangun pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin (1591-1596).



Batu Popaua adalah tempat berdirinya kaki Raja Buton untuk mengucapkan sumpah.



Mesjid Keraton memiliki sejarah yang konon katanya di dalam adalah possi tanah (pusat Bumi) terdapat jalan yang tembus ke Mekah, dan Adzan dari Mekah dapat terdengar dari mesjid tersebut namun hanya dalam keadaan dan didengar oleh orang tertentu.



Titik Nol adalah titik dimana gravitasi sangat bekerja (saya masih kurang paham dengan penjelasannya saat itu, yg pastinya seingat sy tak seekor burungpun berani melintas di titik itu karena mereka akan langsung tertarik ke bawah).



Jangkar raksasa merupakan jangkar kuno yang dipercaya dari Kapal Portugis, sebagai tanda bahwa Sultan Buton Sultan Murhum Kaimudin Khalifatul Khamis berhasil menumpas bajak laut yang terkenal kejam.



Gua Arung Palakka adalah persembunyian Arung Palakka saat dikejar oleh Sultan Hasanuddin. konon katanya saat Sultan Hasanuddin menemui Sultan Buton, beliau bertanya tentang keberadaan Arung Palakka maka Sultan Buton menjawab "Jika Arung Palakka berada di atas tanah Buton maka Saya bersumpah terkutuklah seluruh tanah Buton". Sultan Hasanuddin pun yakin jika Arung Palakka tak ada di sana dan kemudian kembali ke Makassar. Namun nyatanya Arung Palakka bersembunyi di sebuah Gua yg berada di Bawah Tanah Buton. maka sumpah itupun terpatahkan.



masih banyak sejarah di dalam Benteng Keraton Buton namun tidak semua bisa saya tuliskan di artikel kali ini. Artikel selanjutnya saya akan membahas tentang Suku Ciacia yaitu Suku dengan Aksara Hangeul seperti di Korea dan menggunakan Bahasa seperti Korea, suku ini berdiam di Pinggiran Kota Baubau, di Poros menuju Kabupaten Buton/Pasarwajo.

2 komentar: