Kamis, 09 Mei 2013

Saintek Miskin Kursi



Fakultas Sains dan Teknologi atau akrab disingkat dengan sebutan SainTek merupakan salah satu fakultas besar yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Di dalamnya terdapat Sembilan jurusan yaitu : Matematika, Kimia, Fisika, Biologi, Peternakan, T
eknik Informatika, Teknik Arsitektur, Sistem Informasi, dan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Saintek memiliki kurang lebih 2000 orang mahasiswa, saya tidak tahu berapa persisnya.
Siapapun yang melihat fakultas Saintek pasti mengatakan betapa megahnya fakultas tersebut. Saintek memiliki empat buah gedung diantaranya pertama gedung C yang ditempati oleh mahasiswa matematika, biologi dan teknik pwk. Kedua gedung D atau biasa disebut gedung fakultas merupakan gedung terbesar di Saintek yang di dalamnya terdapat ruang jurusan, laboratorium, ruang senat, ruang dekan, ruang akademik, dan sebagainya. Ketiga gedung E yang ditempati oleh mahasiswa teknik informatika, peternakan dan sistem informasi. Di dalamnya juga terdapat ruang perpustakaan dan sekret HMJ. Yang terakhir gedung F yang ditempati oleh mahasiswa kimia, fisika dan teknik arsitektur. Di dalamnya juga terdapat ruang bagian PIKIH yang sekarang disebut PIBA. Oke, saya kira sekian deskripsi tentang fakultas Saintek karena saya akan membahas soal kurangnya kursi di Saintek utamanya di gedung C.
Saya belum pernah melanjutkan pengamatan ke gedung Saintek yang lain, karena sebagai mahasiswa matematika tiap hari berada di gedung C. Pemandangan yang tidak asing lagi setiap hari di gedung tersebut adalah dimana mahasiswa menarik kursi dari satu ruangan ke ruangan lain. Kursi yang tersediapun 100% tidak ada yang sempurna. Bahkan terkadang para mahasiswa harus terpaksa mengganggu jalannya perkuliahan di ruangan lain ketika dilihat di ruangan tersebut ada kursi berlebih. Pernah juga ada pengalaman dimana kuliah harus diundur sampai 20 menit padahal dosen sudah datang namun kursi dalam ruangan itu hanya ada tiga buah itupun semuanya tidak memiliki meja tempat menulis jadi kami menulis dengan menyandarkan buku di atas paha. Sangat ironis padahal di Saintek, SPP (uang kuliah terbilang WAAAWWW). Jurusan matematika SPP sebesar Rp. 800 ribu ditambah uang praktikum sebesar Rp. 500 ribu jadi totalnya SATU JUTA TIGA RATUS RIBU RUPIAH. Jika dibandingkan dengan fakultas lain yang SPPnya hanya kisaran Rp. 600 ribu – Rp. 800 ribu namun fasilitas yang cukup memadai. Pernah juga saya lihat di portal dimana sebuah gambar atau foto tentang proses perkuliahan di UIN Alauddin Makassar, yang dipasang itu adalah mahasiswa yang sedang kuliah di sebuah kelas yang bersih, rapi dan yang pasti kursi yang cukup dan cantik. Di sini saya protes kenapa hanya gambar itu yang dipasang di portal? Mengapa mereka tidak datang memotret sekilas perkuliahan kami di gedung C, mungkin mereka malu apabila foto yang dipasang terlihat sebuah ruangan yang fasilitasnya minim, dan melihat kami menulis dengan kaki di atas sandaran kursi teman yang di depan serta menulis dengan buku di atas paha kami. Kalau begini SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB??? Padahal kami telah menunaikan kewajiban yaitu membayar SPP.
Aneh juga rasanya, padahal gedung C adalah gedung yang paling dekat dengan rektorat. Tiap hari para staf berjalan dari gedung fakultas ke rektorat menyaksikan budaya ANGKAT TARIK KURSI . Dan memang inilah yang layak dikatakan bahwa SAINTEK MISKIN KURSI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar